MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Oleh
: Nurika Ayu Tiara (15216583)
1
EA 27
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016/2017
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenram hatinya selalu merasa
tidak tenang(tidurnya), khawatir, tidak sabar(menanti), cemas.
Kegelisahan, Hal ini
mungkin di timbulkan dari kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis
dan egoisme, persaingan dalam hidup dan keadaan yang tidak stabil.
Kegelisahan juga salah
satu ekspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan sehari – hari kegelisahan
juga bisa disebut sebagai kecemasan, kekhawatiran atau ketakutan.
Masalah kegiatan juga berkaitan dengan rasa frustasi,
yang dapat di definisikan bahwa frustasi karena sesuatu yang ingin dinginkan
atau dicapai tidak dapat diraih ataupun belum bisa diraih pada waktu yang sudah
di tentukan.
Kegelisahan juga bisa
timbul ketika kita melakukan kesalahan, kesalahan yang tidak di ketahui oleh
orang lain, namun berakibat fatal hal ini akan menimbulkan
kegelisahanyang sangat menyiksa batin sehingga mempengaruhi apa yang kita
kerjakan dan lambat laun akan memperlihatkan kesalahan yang kita perbuat tanpa
disadari. Menurut Freud, ada tIga jenis kecemasan yang sering
dialami manusia. Kecemasan itulah adalah kecemasan realistic, kecemasan
moral, dan kecemasan neurotic. Kecemasan realistic
Secara normal, kecemasan realistic ini sering dialami dalam kehidupan
sehari-hari. Kecemasan realistic disebut juga dengan rasa takut. Contoh dari
kecemasan ini sangat jelas, karena sumber kecemasan memang membayakan secara
fisik, seperti jika saya melemarkan seekor ular kedepan anda, anda akan
mengalami kecemasan realistic ini. Kecemasan moral Ini akan
kita rasakan ketika ancaman bukan dari luar, dari dunia fisik, tapi dari dunia
sosial superego yang telah terintegrasi dalam diri kita. Kecemasan moral ini
adalah antara lain dari rasa malu, rasa bersalah atau rasa takut mendapatkan
sanksi. Kecemasan Neurotik Perasaan takut jenis ini muncul
akibat rangsangan-rangsangan id. Kalau anda pernah merasakan “kehilangan id”,
gugup, tidak mampu mengendalikan diri, perilaku, akal dan bahkan pikiran anda,
maka anda saat itu sedang mengalami kecemasan neurotic. Kecemasan jenis ini
yang merupakan sumber terbanyak yang membuat seseorang terganggu secara
psikologis. Sebab-sebab Orang Gelisah
* Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
* Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
* Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
* Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan. Keterasingan Keterasingan kadang dianggap kurang lebih sama dengan penyimpangan. Kita dapat mengatakan bahwa orang menyimpang itu, misalnya : “ siswa sekolah menengah pertama itu yang hobinya tauran”, adalah terasing dalam masyarakatnya, ia gagal mengidentifikasi diri mereka dengan masyarakatnya dan gagal menrima tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat. Maksudnya adalah ia terasing karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat. Dan orang - orang yang dapat menyesuaikan diri adalah orang orang yang patuh. Gambaran tentang penyimpangan itu adalah hal buruk kalau cara pandang kita terhadap penyimpangan atau keterasingan seperti ini.
* Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
* Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
* Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
* Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )
Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada Tuhan. Keterasingan Keterasingan kadang dianggap kurang lebih sama dengan penyimpangan. Kita dapat mengatakan bahwa orang menyimpang itu, misalnya : “ siswa sekolah menengah pertama itu yang hobinya tauran”, adalah terasing dalam masyarakatnya, ia gagal mengidentifikasi diri mereka dengan masyarakatnya dan gagal menrima tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat. Maksudnya adalah ia terasing karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat. Dan orang - orang yang dapat menyesuaikan diri adalah orang orang yang patuh. Gambaran tentang penyimpangan itu adalah hal buruk kalau cara pandang kita terhadap penyimpangan atau keterasingan seperti ini.
Contoh Kasus :
Jeritan Hati Terpidana Mati Asal Batam Jelang Eksekusi
di Nusakambangan
Kamis, 19 Mei 2016 - 09:58 WIB
14005
batampos.co.id – Berbagai upaya dilakukan para terpidana mati untuk lolos
dari timah panas regu tembak. Seperti yang dilakukan terpidana mati asal Batam,
Suryanto alias Ationg Bin Swehong. Rencananya, dia akan menulis surat untuk
Presiden Jokowi agar bisa bebas dari eksekusi mati.
Jawa
Pos (grup batampos.co.id)
berhasil menembus Nusakambangan bersama kerabat terpidana mati dan mendapatkan
komentar dari Suryanto beberapa waktu lalu. Suryanto saat itu sedang duduk di
dalam area Lapas Batu. Tubuhnya ceking, bahkan kepalanya tampak lebih besar
dari tubuhnya. Tidak proporsional. Raut mukanya memang tampak tenang.
Saat
itu dia mengenakan kemeja kotak-kotak yang warnanya sudah memudar dan celana
jeans biru yang sudah mulai memutih. Dia berbeda dengan napi lain yang biasanya
merokok. ”Saya memang sejak awal tidak merokok,” ujarnya terpatah-patah.
Dengan
wajah cukup tenang, dia mulai menceritakan bagaimana tanggapannya soal eksekusi
mati. Awalnya, dia mulai curiga dirinya akan dieksekusi karena dipindahkan dari
Lapas Batam ke Lapas Batu, Nusakambangan. ”Pemindahan ini dilakukan mendadak,”
tuturnya.
Hal
itu membuatnya panik, sebab Nusakambangan merupakan lokasi eksekusi terpidana
mati tahap I dan II. Apalagi, jaksa dan sipir tidak menjelaskan sama sekali
alasan pemindahan tersebut. ”Saya hanya bisa menurut saja,” ujarnya.
Namun,
ada hal yang cukup menyakitkan. Yakni, keluarganya tidak diberitahukan
pemindahan tersebut. Padahal, Suryanto sudah berbulan-bulan tidak bertemu
dengan keluarganya. ”Mereka belum menjenguk saya lebih dari tiga bulan,”
terangnya, lalu terdiam.
Beberapa
menit kemudian, dia kembali menuturkan, jangan-jangan hingga saat ini keluarga
belum mengetahui bahwa dirinya dipindah ke Nusakambangan. ”Saya hingga saat ini
belum komunikasi dengan keluarga. Saya tidak punya uang untuk menelepon,”
tuturnya.
Apa
ada rencana untuk melakukan proses hukum? Dia mengakui bahwa hingga saat ini
memang belum mengajukan peninjauan kembali (PK). Namun, selain PK, dirinya
ingin menulis surat pernyataan yang ditujukan pada Presiden Jokowi. ”Saya ingin
menceritakan semuanya,” tuturnya.
Misalnya,
soal proses penyelidikan dan penyidikan yang dialaminya. Menurutnya, selama
dalam kedua proses itu, banyak sekali siksaan yang dihadapinya. Pukulan dan
tendangan jadi makanan sehari-hari. ”Kami terpaksa mengakui seperti yang
diinginkan petugas,” jelasnya.
Yang
juga memberatkannya adalah penggunaan pasal internasional, sehingga membuatnya
divonis hukuman mati. ”Padahal, saya baru sekali itu melakukannya dan karena
terbujuk Bandar,” tuturnya.
Ketidakpastian
hukuman terhadap dirinya juga membuatnya merasa dihukum dua kali. Dia
menuturkan, dirinya sudah dipenjara sekitar sembilan tahun, lalu sekarang ada
rencana eksekusi mati. ”Padahal, dalam vonis saya tidak ada hukuman penjara,”
paparnya.
Dengan
itu semua, Suryanto mempertanyakan, apakah tidak boleh mendapatkan satu
kesempatan lagi untuk hidup.
”Pak
Jokowi, tolong beri kami kesempatan sekali saja. Saya pastikan saya tidak akan
mengulangi kesalahan itu,” keluhnya dengan mata yang mulai memerah.
Kalau
pun bisa, sebelum eksekusi mati dilakukan, Presiden Jokowi bisa bertemu dengan
dirinya. Dengan begitu, maka Jokowi bakal bisa menilai bagaimana
kepribadiannya. ”Kalau bisa ketemu presiden, tentu saya akan membuka semuanya,”
jelasnya.
Tidak
hanya itu, untuk menjadi peringatan bagi pengedar dan pengguna narkotika,
Suryanto juga akan menuliskan semua kisah hidupnya. Harapannya, semua pengedar
dan pengguna belajar dari hidupnya. ”Biar semua bisa tobat dan menjauhi
narkotika,” tegasnya.
Sementara,
ternyata Suryanto di lingkungan barunya mendapatkan sambutan yang tidak
disangka-sangka. Dia menuturkan bahwa dirinya dan kedua rekannya, Pujo Lestari
dan Agus Hadi dijamu oleh John Kei.
”Dia
membelikan kami makanan nasi ayam di luar makanan penjara. Di kantin lapas
itu,” tuturnya.
Hampir
setiap hari, John Kei memberikan jamuan tersebut. Dia menuturkan, kondisi ini
cukup berbeda dengan yang terjadi di Lapas Batam. ”Kalau di Lapas Batam itu
tidak semanusiawi di Lapas Batu,” ujarnya.
Sementara,
John Kei yang juga berhasil ditemui Jawa Pos menuturkan bahwa jamuan itu
merupakan kewajiban dirinya untuk membantu terpidana. ”Itu kewajiban kita,
harus saling membantu,” paparnya singkat.
Analisis contoh kasus :
Dari
paparan contoh kasus terpidana mati asal Batam tersebut sudah jelas sekali
terdapat rasanya kegelisahan yang cukup hebat dari mulai kecurigaannya
dipindahkan dari Lapas Batam ke Lapas Batu, ingin menulis surat untuk Presiden
Jokowi, berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya, merasa ketidak adilan
terhadap dirinya yang merasa di hukum dua kali, ketidakpastian terhadap
hukumannya, rasa bersalah dan sangat ingin bertemu dengan keluarga besarnya.
Hal ini disebabkan karena hukuman yang akan ia hadapi hukuman yang membuatnya
merasa takut akan akhir dari kehidupannya tersebut.
Sumber
:
Ilmu Budaya Dasar (MKDU).Jakarta:Bumi Aksara.
dimyati.staff.gunadarma.ac.id