MAKALAH
PENGANTAR EKONOMI 1
“ANALISIS
PERILAKU PRODUSEN”
OLEH
NURIKA
AYU TIARA
NPM
: 15216583
KELAS
: 1EA27
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Perilaku Produsen” ini dengan baik. Makalah
ini disusun agar pembaca dapat memahami pengertian perilaku produsen yang
penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat
dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia organisasi perusahaan.
Penyusun membuat makalah ini dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Terima Kasih,
Jakarta, 31 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Lembar Judul…………………...........................................................................................
1
Kata Pengantar…………………...............................................…...................................... 2
Daftar Isi…..............................................…………………………................................... 3
Kata Pengantar…………………...............................................…...................................... 2
Daftar Isi…..............................................…………………………................................... 3
Bab I Pendahuluan :
1.1
Latar Belakang…………………............................................................................
4
1.2 Rumusan Masalah…………..……......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan……………………..................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah…………..……......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan……………………..................................................................... 4
Bab II Pembahasan:
2.1
Perilaku Produsen.......................................................................................................
5
2.2
Produsen Dan Fungsi Produksi..................................................................................
5-6
2.3
Tujuan Produksi..........................................................................................................
6
2.4
Contoh Produsen Yang Merugikan............................................................................
6-7
2.5
Peranan Produksi Pada Perilaku Produsen................................................................
7
2.6
Produsen Optimal.......................................................................................................
7-8
2.7 Least
Cost Combination.............................................................................................
8-9
2.8 Contoh
Kasus.............................................................................................................
9-10
Bab III Penutup :
3.1
Kesimpulan.................................................................................................................. 11
Daftar
Pustaka...................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mengenal
Produsen kita perlu mempelajari prilaku produsen sebagai perwujudan
dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri.
Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen
Model perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan mencari keuntungan
Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku produsen yaitu :
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen
Model perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan mencari keuntungan
Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku produsen yaitu :
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan dan keluarga.
Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
Dengan
demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan
pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen
dan diri pribadinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belang permasalahan yang ada, maka
dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian Produsen dan Fungsi produksi ?
2. Menjelaskan Produksi Optimal ?
3. Pengertian Least Cost Combination ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai ialah:
1. Memahami pengertian produsen
2. Agar mahasiswa dapat menjelaskan fungsi produksi
3. Dapat mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan produksi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perilaku Produsen
Sebuah
usaha produksi baru bisa bekerja dengan baik bila dijalankan oleh produsen atau
yang sering kita sebut pengusaha. Pengusaha adalah orang yang mencari peluang
yang menguntungkan dan mengambil risiko seperlunya untuk merencanakan dan
mengelola suatu bisnis.
Pengusaha
berbeda dengan pemilik bisnis kecil ataupun manajer. Bila hanya memiliki sebuah
usaha dan hanya berusaha mencari keuntungan, maka orang itu barulah sebatas
pemilik bisnis. Bila orang itu hanya mengatur karyawan dan menggunakan sumber
daya perusahaan untuk usaha, maka orang itu disebut sebagai manajer. Pengusaha
lebih dari keduanya. Pengusaha berusaha mendirikan perusahaan yang
menguntungkan, mencari dan mengelola sumber daya untuk memulai suatu bisnis.
Agar berhasil seorang
pengusaha harus mampu melakukan 4 hal sebagai berikut :
- Perencanaan. Perencanaan antara lain terkait dengan penyusunan strategi, rencana bisnis, serta visi perusahaan. Ia harus tau apa yang ingin ia capai dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
- Pengorganisasian. Semua sumber daya yang ada harus bisa ia kelola untuk mencapai tujuan perusahaannya, baik sumber daya, modal, maupun manusia.
- Pengarahan. Agar rencana bisa terwujud, pengusaha wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
- Pengendalian. Kemampuan ini ada hubungannya dengan bagaimana hasil pelaksanaan kerja tersebut. Apakah sesuai dengan rencana atau justru sebaliknya
2.2 Produsen
dan Fungsi Produksi
Pengertian Produsen
Produsen
adalah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk dijual atau dipasarkan,
sedangkan Produksi
adalah usaha untuk menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan. Dengan pengertian lain Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan
produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam
suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang
dihasilkan tidak berubah.
Seorang
produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai
tujuannya harus
menentukan dua macam keputusan:
1) berapa output yang
harus diproduksikan, dan
2) berapa dan dalam
kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Untuk
menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut
digunakan dua asumsi
dasar:
1)
bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang
maksimum,
2)
bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam
teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi.
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau
teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan
per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik
harga faktor-faktor
produksi maupun harga produk.
Dalam
teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum
yang disebut : The
Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum
ini menyatakan bahwa
apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input
yang lain tetap maka
tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahan satu unit input
yang ditambahkan tadi
mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input
tersebut terus
ditambahkan.
Fungsi Produksi
Fungsi produksi merupakan interaksi antara masukan
(input) dengan keluaran (output). Misalkan kita memproduksi jas. Dalam fungsi
produksi, jas itu bisa diproduksi dengan berbagai macam cara. Kalau salah satu
komposisinya diubah begitu saja, maka hasilnya juga akan berubah. Namun, output
dapat tetap sama bila perubahan satu komposisi diganti dengan komposisi yang
lain. Misalnya penurunan jumlah mesin diganti dengan penambahan tenaga kerja.
Secara matematis, fungsi produksi dapat ditulis
sebagai berikut :
Q = f(L, R, C, T)
Dimana :
Q =
jumlah barang yang dihasilkan (quantity)
F
= symbol persamaan (function)
L
= tenaga kerja (labour)
R =
kekayaan alam (resources)
C =
modal (capital)
T = teknologi (technology)
Persaingan global semakin pesat dengan persaingan yang
sangat kuat, maka produsen dan perusahaannya harus mampu memikirkan
perkembangan produksinya demi majunya perusahaan dalam persaingan.
2.3 Tujuan Produksi
Sudah
jelas tujuan produksi yang menjadi motif utama yaitu untuk memperoleh laba atau
keuntungan (profit). Laba dalam arti sederhana adalah total penerimaan dan
total pengeluaran.Selain dari itu tujuan produksi ialah untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam usaha mencapai suatu kemakmuran.
2.4
Contoh Prilaku Produsen Yang Merugikan
Peranan produsen selaku pemasok barang, tentu sangat
berpengaruh pada peredaran barang dan naik turunnya harga barang yang diterima
masyarakat, jika produsen bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang,
sudah pasti para pedagang kelas menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan
harga, dan pada akhirnya masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena
harga yang sampai ditangan mereka pasti sangat mencekik.
Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.
Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
Adapun ciri-cirinya antara lain:
1) Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungam sebesar-besarnya
2) Kurang memperhatikan kualitas barang
3) Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.
4) Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan
5) Tidak taat membayar kewajiban pajak.
1) Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungam sebesar-besarnya
2) Kurang memperhatikan kualitas barang
3) Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.
4) Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan
5) Tidak taat membayar kewajiban pajak.
Contoh perilaku produsen :
1.
Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa
sebanyak-banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.
2.
Produsen memberikan Diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli barang
dalam jumlah yang banyak yang telah diakantentukan produsen itu sendiri.
3.
Produsen mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut,
sehingga ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil
produksi pun akan ikut naik.
4.
Selain produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen,
produsen juga menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang
sedang banyak diminati oleh masyarakat.
5.
Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal
saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.
6.
Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama
disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.
2.5 Peranan Produksi Pada
Perilaku Produsen :
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor
produksi asli dan faktor produksi turunan:
1. Faktor produksi asli
Yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
- Alam. Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari, tumbuh – tumbuhan, hewan, barang tambang.
- Tenaga kerja. Tanpa adanya tenaga kerja, sumber daya alam yang tersedia tidak akan dapat dirubah atau diolah menjadi barang hasil produksi.
2. Faktor produksi turunan
Yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal dan
keahlian (skill).
2.6 Produksi Optimal
Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang
penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam
menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga
macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang
dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan
penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk
diterapkan pada perusahaan.
Dalam melakukan analisis data yang ada dalam
perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data
yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang
mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari
masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang
dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga
kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada
dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan dengan metode exponential
smoothing Alpha 0.5.
Tingkat Produksi Optimal
Tingkat
produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah
produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan
(Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up
cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum.
Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau
total inventori cost (TIC) minimum.
Metode
EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi.
Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh
terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
1.
barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari
tingkat permintaan.
2.
selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama
dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3.
Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena
penggunaan selama pemenuhan.
Penentuan Volume Produksi yang Optimal
Menurut
Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sbb :
1.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses
produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.
Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang
disebut biaya penyimpanan (holding cost).
Biaya
penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung
dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar
apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya
penyimpanan diantaranya :
1.
Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau
pendingin)
2.
Biaya modal (opportunity cost of capital)
3.
Biaya keusangan
4.
Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5.
Biaya asuransi persediaan
6.
Biaya pajak persediaan
7.
Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8.
Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya
2.7 Least Cost
Combination
Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang
menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan
tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input
untuk menghasilkan tingkat output yang sama.
Marjinal Rate of Technical
Substitution (MRTS)
Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap
input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat
penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva
isooquant.
Kendala Anggaran Produsen
(Kurva Isocost)
Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi
faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos
tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga
masing-masing factor produksi/input.
Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen
untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan
harga input.
PKK + PLL ≤ C atau
PKK + PLL = C
2.8 CONTOH KASUS
KASUS 1
Bagi
Anda pengguna iPhone, mungkin sudah begitu mengenal yang namanya Apple
App Store merupakan sebuah platform distribusi aplikasi digital yang
dikembangkan dan dikelola oleh Apple Inc untuk iOS. Pasarnya iOS ini
memungkinkan pengguna untuk mencari dan men-download aplikasi dari
iTunes Store yang dikembangkan dengan SDK (Software Development Kit) iOS atau
SDK Mac dan dipublikasikan melalui Apple Inc. Aplikasi yang tersedia ada
yang bersifat gratis tetapi ada juga yang sifatnya berbayar. Aplikasidapat di-download langsung
ke perangkat pengguna atau di-download ke PC /Mac melalui iTunes.
Apple
App Store didirikan dan dibuka sebagai pasar market iOS pada tanggal 10 Juli
2008 melalui sebuah update iTunes. Lalu pada tanggal 11 Juli, iPhone 3G yang
datang dengan iOS 2.0.1 diluncurkan dengan sistempreloaded yang
didukung oleh Apple App Store. Firmware baru iOS 2.0. untuk iPhone dan iPod
Touch juga disediakan melalui iTunes. Sekitar tanggal 6 bulan Juni 2011,
setidaknya ada 425.000 aplikasi resmi dari pihak ketiga yang tersedia di Apple
App Store.
Apple
App Store dapat diakses dari Iphone, iPod Touch dan iPad melalui aplikasi
iOS dengan nama yang sama. Layanan market ini juga merupakan
satu-satunya cara bagi pengguna produk Apple untuk bisa men-download aplikasi
asli ke perangkat iOS tanpa harus melakukanjailbreaking.
Pada
bulan Februari 2011, Apple mengumumkan layanan barunya yang berbasis langganan,
di mana memungkinkan para developer untuk mengatur
perpanjangan dan harga langganan secara bebas. Layanan baru dari Apple App
Store tersebut memungkinkan developer untuk menjual konten
secara langsung melalui aplikasi mereka, serta memungkinkan pengguna untuk
menerima konten baru selama periode waktu tertentu.
Sekitar
tanggal 10 Juli 2008, CEO Apple, Steve Jobs mengatakan kepada USA Today bahwa
Apple App Store tekah diisi oleh 500 aplikasi pihak ketiga untuk iPhone
dan Ipod touch, dan dari jumlah tersebut sekitar 25% nya bersifat bebas.
Berbeda dengan aplikasi standar yang telah built-in pada iPhone,
aplikasi download dari Apple App Store dapat dihapus oleh penggunanya
suatu hari nanti.
Para
pesaing Apple lainnya pun memiliki market sendiri untuk
aplikasi-aplikasi mobile-nya.Sebut saja Palm Inc yang memiliki toko
aplikasi yang mirip dengan Apple App Store untuk perangkat Palm dengan
mengumumkan App Catalog untuk webOS pada Palm Pre yang dirilis pada tanggal 6
Juni 2009.
Platform
lainnya adalah Android Market yang digunakan oleh perangkat yang hubungannya
dengan sistem operasi Google Android. Microsoft juga merilis Windows Phone
Marketplace, sebuah toko aplikasi untuk platform Windows Phone mereka.
Selain
nama-nama di atas, tercatat juga nama perusahaan lain yang diklaim menyerupai
Apple App Store, seperti Nokia dengan Ovi Store, Samsung dengan Samsung Apps
terutama untuk memenuhi OS Bada sendiri, lalu RIM yang meluncurkan BlackBerry App
World. [MG]
KASUS 2
Perilaku produsen
yang merugikan masyarakat dan yang mengutamakan kepentingan masyarakat
Indonesia sebagai
Negara agraris yang memiliki berbagai macam jenis beras, seperti beras merah,
beras hitam dan beras putih dengan berbagai manfaat di dalam beras tersebut
yang menjadikan masyarakat Indonesia kecanduan akan beras yang telah diolah
(nasi), sehingga muncul istilah “kalau belum makan nasi artinya belum makan”.
Karena itulah penjual beras di Indonesia bisa di bilang banyak, dengan berbagai
jenis beras dari berbagai jenis merk,sehingga pengaruh terhadap kebutuhan pokok
tinggi.
Sebagai negara yang
mengkonsumsi beras tertinggi di dunia, kebutuhan masyarakat Indonesia akan
beras sangatlah tinggi. Hal itu yang sering dimanfaatkan oleh produsen yang
tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan lebih dengan cara curang,
seperti kasus memutihkan beras dengan larutan Peroksida ( ). Produsen curang
tersebut membeli beras dengan kualitas buruk lalu memutihkannya dan
menyemprotkan aroma pandan sehingga terlihat seperti beras kualitas super. Lalu
mereka juga memalsukan merk. Dan pada akhirnya masyarakatlah (konsumen) yang
harus pintar pintar memilih beras ataupun barang yang akan di konsumsi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Seluruh materi-materi yang
disampaikan adalah hal-hal yang harus dilakukan pengusaha untuk meningkatkan
hasil produksi sehingga tujuan mendapat keuntungan pun dapat tercapai. Untuk
memaksimalkan hasil produksi harus memenuhi beberapa konsep penting dalam
perilaku produsen yaitu :
1.Faktor Produksi
2.Fungsi Produksi
3.Law of diminishing
returns
4.Least Lost Combination
Perilku produsen juga mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam memberikan
harga jual yang tidak merugikan produsen dan juga tidak memberatkan konsumen
sehingga daya konsumsi pun stabil karena selain konsumen membutuhkan barang
atau jasa yang dihasilkan produsen, konsumen juga mampu membeli barang atau
jasa yang di jual.
Produsen
adalah orang yang menciptakan atau menghasilkan barang dan jasa untuk
dijual atau dipasarkan demi tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia,Dengan
demikian Produsen itu memiliki tujuan tertentu untuk menjadikan produksi mereka
yang optimal dan mempunyai harga yang kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
http://hertoniraditya.wordpress.com/2012/03/21/perilaku-produsen
http://ahmadcirebon.blogspot.com/2012/06/perilaku-produsen_05.html
http://mazwaly.wordpress.com/2012/12/26/perilaku-produsen-yang-merugikan-kepentingan-masyarakat/
http://chandrapamungkas.wordpress.com/2011/04/05/produsen-dan-fungsi-produksi-produksi-optimal-dan-least-cost-combination/
http://erlina91.blogspot.com/2012/03/makalah-perilaku-produsen.html