Minggu, 20 November 2016

Makalah Dasar Pemasaran



DASAR PEMASARAN
 
SALURAN DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN LOGISTIK SERTA PENJUALAN ECERAN DAN PEDAGANG BESAR

Disusun oleh:

-        Debora Anggia Pramesti        (11216759)
-        Denis Pandowo Putra     (11216819)
-        Labib Muzhoffar Sanusi  (13216981)
-        Nurika Ayu Tiara              (15216583)
-        Viki Crisna Sanubari         (17216540)


1EA27 PTA 2016
(Dosen: Tantyo Setyowati)









BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam mengenal Produsen kita perlu mempelajari prilaku produsen  sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri.
          Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen
          Model perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan mencari keuntungan
Adapun yang mempengaruhi factor-faktor perilaku produsen yaitu :
Kekuatan sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok anutan  dan keluarga.
         Sedangkan kekuatan pisikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan.
         Sedangkan tujuan dan fungsi modal perilaku produsen sangat bermanfaat dan mempermudah dalam mempelajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku produsen.
Menganalisis perilaku produsen akan lebih mendalam dan berhasil apa bila kita dapat memahami aspek-aspek pisikologis manusia secara keseluruhan.
   Dengan demikian berarti pula keberhasilan pengusaha, ahli pemasaran, pimpinan toko dan pramuniaga dalam memasarkan suatu produk yang membawa kepuasan kepada konsumen dan diri pribadinya.

1.2  Tujuan Penulisan 

Adapun tujuan yang ingin dicapai ialah menjelaskan serta memberi rincian tentang :
1.      Sifat Saluran Pemasaran
2.      Perilaku Dan Organisasi Saluran 
3.      Keputusan Rancangan Saluran
4.      Keputusan Manajemen Saluran
5.      Kebijakan Publik Dan Keputusan Distribusi
6.      Distribusi Isik Dan Manajemen Logistik
7.      Penjualan Eceran
8.      Jenis Pengecer
9.      Keputusan Pemasaran Pengecer
10.  Masa Depan Penjualan Pengecer
11.  Perdagangan Besar
12.  Tipe – Tipe Pedagang Besar
13.  Keputusan Pemasaran Pedagang Besar
14.  Tren Penjualan Perdagangan Besar






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sifat dan Arti Penting Saluran Pemasaran 
Mereka berusaha membentuk saluran pemasaran (atau saluran distribusi) (marketing channel (distribution channel)) – sekelompok organisasi saling tergantung yang membantu membuat produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Banyak perusahaan menggunakan sistem distribusi imajinatif untuk memperoleh keunggulan kompetitif.                                                                                                             

2.2  Perilaku dan Organisasi Saluran 
Perilaku Saluran Keberhasilan anggota saluran individual bergantung pada keberhasilan saluran keseluruhan, semua perusahaan perusahaan saluran harus bekerja sama dengan lancar. Meskipun anggota saluran saling tergantung, mereka sering bertindak sendiri demi kepentingan terbaik jangka pendek mereka sendiri. Ketidak sepakatan atas tujuan, peran, dan penghargaan semacam itu menimbulkan konflik saluran (channel conflict). Konflik Saluran : ketidak sepakatan antara anggota saluran pemasaran tentang tujuan dan peran-siapa yang harus melakukan apa dan untuk mendapatkan penghargaan apa. Konflik horisontal terjadi antar perusahaan pada tingkat saluran yang sama. Konflik vertikal, konflik antara berbagai tingkat saluran yang sama, bahkan jauh lebih umum. 

• Sistem Pemasang Vertikal Saluran distribusi konvensional kekurangan kepemimpinan dan kekuatan semacam, itu, seringkali menimbulkan konflik yang merusak dan kinerja yang buruk. Salah satu perkembangan saluran terbesar selama bertahun-tahun adalah munculnya sistem pemasraan vertikal yang menyediakan kepemimpinan saluran. Saluran distribusi konvensional (conventional distribution channel) terdiri dari satu atau lebih produsen independen, pedagang grosir, dan pengecer. Sistem pemasaran vertikal (vertical marketing system-VMS) terdiri dari produsen, pedagang grosir, dan pengecer yang bertindak sebagai sistem terpadu. 

• Sistem Pemasaran Horisontal Perkembangan saluran lainnya adalah sistem pemasaran horisontal, dimana dua atau lebih perusahaan pada satu tingkat bergabung bersama untuk mengikuti peluang pemasaran baru. 

• Sistem Distribusi Multisaluran Semakin banyak perusahaan yang menerapkan sistem distribusi multisaluran – sering disebut saluran pemasar hibrida. Sistem distribusi multisaluran : sistem distribusi di mana sebuah perusahaan menetapkan dua atau lebih saluran pemasaran untuk menjangkau satu atau lebih segmen pelanggan. Sistem distribusi multisaluran 

Ø  Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah :
• Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.
• Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran
komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.
• Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
• Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
• Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui
bank atau lembaga keuangan lainnya.
• Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain.
• Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke
konsumen akhir.
• Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk
biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.
• Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.
Ø  Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan
kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.

Ø  Cara Anggota Saluran Menambah Nilai 
Produsen menggunakan perantara karena mereka menciptakan efisiensi yang lebih besar dalam menyediakan barang bagi pasar sasaran. Memulai kontak, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi, perantara biasanya menawarkan perusahaan lebih dari apa yang dapat dicapai perusahaan sendiri. Dari sudut pandang sistem ekonomi, peran perantara pemasaran adalah untuk mengubah pilihan produk yang dibuat oleh produsen menjadi pilihan produk yang diinginkan oleh konsumen. Produsen membuat pilihan produk yang sempit dalam jumlah besar, tetapi konsumen menginginkan pilihan produk yang luas dalam jumlah kecil. Anggota saluran pemasaran membeli jumlah besar dari banyak produsen dan memecahnya menjadi jumlah yang lebih kecil dan pilihan luas yang diinginkan. 
Dalam menyediakan produk dan jasa bagi konsumen, anggota saluran menambah nilai dengan menjembatani kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan utama yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang akan menggunakannya. Anggota saluran pemasaran melakukan banyak fungsi utama. Beberapa membantu menyelesaikan transaksi : 
a. Informasi : Mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran dan informasi intelejen tentang pelaku dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang diperlukan untuk perencanaan dan membantu terjadinya pertukaran. 
b. Promosi : Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi peruasif tentang suatu penawaran. 
c. Kontak : Menemukan dan berkomunikasi dengan pembeli prospektif. 
d. Mencocokan : Membentuk dan menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan pembeli, termasuk kegiatan manufaktur, pemilihan, perakitan, dan pengemasan 
e. Negoisiasi : Mencapai kesepakatan harga dan syarat penawaran lain sehingga kepemilikan dapat dialihkan. 
Fungsi lain yang membantu memenuhi transaksi yang lengkap : 
a. Distribusi fisik : Mengirimkan dan menyimpan barang. 
b. Pendanaan : Mendapatkan dan menggunakan dana untuk mencakup biaya kerja saluran. 
c. Pengambilan risiko : Mengamsumsikan risiko pelaksanaan kerja saluran. 
2.3  Keputusan Rancangan Saluran

Perancangan system saluran pemasaran membutuhkan analisis kebutuhan konsumen, menentukan tujuan saluran, serta mengidentifikasi dan mengevaluasi alternative saluran. Menganalisis Tingkat Output Jasa yang Diinginkan Konsumen Dalam merancang saluran pemasaran, pemasar harus memahami tingkat output jasa diinginkan pelanggan sasaran. Saluran menghasilkan lima output jasa :

v  Ukuran lot
Jumlah unit yang diizinkan saluran untuk dibeli oleh pelanggan umum dalam satu peristiwa. Dalam membeli mobil untuk armadanya, hertz lebih menyukai saluran darimana mereka dapat membeli ukuran lot yang lebih besar, sedangkan rumah tangga menginginkan saluran yang mengizinkan pembelian dalam ukuran lot yang lebih kecil.

1. Waktu tunggu dan waktu pengiriman
Rata rata waktu tunggu pelanggan saluran untuk menerima barang. Pelanggan semakin menyukai saluran dengan pengiriman yang cepat.

2. Kenyamanan special
Tingkat dimana saluran pemasaran membuat konsumen mudah membeli produk. Chevrolet misalnya, perusahaan perbaikan mobil ini menawarkan kenyamanan special yang lebih besar daripada Cadillac, karena ada lebih banyak penyalur. Desentralisasi pasar Chevrolet yang lebih besar membantu pelanggan menghemat biaya transportasi dan pencarian dalam perbaikan mobil.

3. Keragaman Produk
Rentang pilihan yag disediakan oleh saluran pemasaran. Biasanya pelanggan lebih menyukai pilihan yang banyak karena semakin banyak pilihan semakin besar peluang untuk menemukan apa yang mereka butuhkan.

4. Dukungan layanan
Jasa tambahan (kredit, pengiriman, instalasi, perbaikan) yang disediakan oleh saluran. Semakin besar dukungan jasa, semakin besar pekerjaan yang disediakan oleh saluran.

v  Menentukan Tujuan dan Hambatan

Pemasar harus menyatakan tujuan saluran mereka berdasarkan tingkat hasil jasa yang ditargetkan. Dalam kondisi yang kompetitif, institusi saluran harus mengatur tugas fungsional mereka dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya saluran, namun tetap menyediakan total output jasa yang diinginkan.Terdapat sejumlah factor yang mempengaruhi tujuan saluran.
Dalam memasuki pasar baru misalnya perusahaan sering meneliti secara mendalam mengenai apa yang ddilakukan perusahaan lain dari pasar asal yang sama di dalam pasar baru itu. Pemasar juga harus menyesuaikan tujuan saluran mereka dengan lingkungan yang lebih besar. Ketika kondisi pasar tertekan, produsen ingin memindahkan barangnya ke pasar dengan menggunakan saluran yang lebih pendek dan tanpa jasa yang menambah harga akhir barang.

v  Mengidentifikasi dan Mengevaluasi Alternatif Saluran Utama

Perusahaan dapat memilih dari berbagai saluran untuk menjangkau konsumennya bisa dari tenaga penjualan sampai agen, distributor, penyalur, surat langsung, telemarketing, dan internet. Alternatif saluran digambarkan dalam tiga elemen : Jenis perantara bisnis yang tersedia, jumlah perantara yang dibutuhkan, serta syarat dan tanggung jawab setiap anggota saluran.

Jenis-Jenis Perantara
Perusahaan harus mengidentifikasi jenis jenis perantara yang tersedia untuk melakukan pekerjaan saluran. Berikut adalah daftar alternatif saluran yang diidentifikasi oleh perusahaan elektronik konsumen yang memproduksi telepon mobil seluler.
-          Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya ke produsen mobil untuk dipasang sebagai perlengkapan asli
-          Peusahaan dapat menjual telepon mobilnya ke penyalur mobil
-          Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya ke penyalur perlengkapan mobil eceran melalui tenaga penjualan langsung atau distributor
-          Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya ke penyalur khusus telepon mobil melalui tenaga penjualan langsung atau penyalur.
-          Perusahaan dapat ,menjual telepon mobilnya melalui catalog pesanan surat
-          Perusahaan dapat menjual telepon mobilnya melalui toko massal seperti best buy atau circuit city

Jumlah Perantara
Perusahaan harus menentukan jumlah perantara yang akan digunakan pada setiap tingkat saluran. Ada 3 strategi yang tersedia yakni distribusi eksklusif, selektif, dan intensif
Distribusi Eksklusif berarti sangat membatasi jumlah perantara. Distribusi ini tepat jika produsen ingin mempertahankan kendali atas tingkat jasa dan output yang ditawarkan oleh penjual perantara, dan distribusi ini sering memasukkan pengaturan kesepakatan eksklusif. Dengan memberikan distribusi eksklusif, produsen berharap mendapatkan penjualan yang lebih berdedikasi dan berpengetahuan.
Distribusi Selektif bergantung pada beberapa perantara, namun tidak semuanya bersedia menjual produk tertentu.masuk akal bagi perusahaan mapan dan perusahaan baru yang mencari distributor.
Distributor Intensif produsen menempatkan barang atau jasa di sebanyak mungkin gerai. Strategi ini biasa digunakan untuk barang barang seperti makanan ringan, permen karet, produk yang sering dibeli konsumen dll seperti alfamart, indomaret.

v  Syarat dan Tanggung Jawab Anggota Saluran
Elemen utama dalam “bauran hubungan dagang” adalah Kebijakan Harga mengharuskan produsen menentukan daftar harga serta jadwal diskon dan insentif yang dilihat perantara sebagai sesuatu yang adil dan mencukupi Kondisi Penjualan mengacu pada syarat pembayaran dan jaminan produsen. Sebagian besar produsen memberikan diskon tunai kepada distributor yang melakukan pembayaran di muka. Produsen juga dapat memberikan jaminan atau diskon pada barang yang rusak.
Hak Toritorial Distributor mendefinisikan wilayah distributor dan syarat dimana produsen akan mewaralabakan kepada distributor lain. Distributor biasanya berharap menerima penghargaan secara penuh untuk semua penjualan di wilayahnya, baik mereka yang menjual maupun distributor lain. Layanan dan Tanggung jawab bersama harus disebutkan dengan seksama, terutama dalam waralaba dan saluran agen eksklusif.
2.4  Keputusan Manajemen Saluran

-          Manajemen Saluran
Tenaga saluran langsung berhadapan dengan produsen atau distributor. Mereka berkomunikasi dan melakukan usaha-usaha untuk memperoleh order pembelian bagi perusahaan. Ada beberapa proses dalam manajemen saluran :
1.      Penentuan deskripsi tugas
2.      Penentuan kebutuhan dan organisasi penjualannya
3.      Mencari dan memiilih calon karyawan
4.      Pemberian kompensasi dan motivasi
5.      Mengevaluasi unjuk kerja

-          Memilih Anggota Saluran
Apabila rancangan perusahaan telah dibentuk, maka langkah berikutnya adalah mencari tenaga saluran. Dapat ditarik tenaga saluran yang sudah atau yang belum berpengalaman untuk dididik kemudian. Langkah penting dalam penarikan karyawan adalah mealkukan analisis pekerjaan dan menyiapkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh calin tenaga saluran. Seleksi karyawan untuk tugas menyalurkan ataupun menjual dari pintu ke pintu adalah lebih baik dengan menggunakannya sebagai uji coba. Dengan demikian akan segera diektahui karyawan yang mampu dan yang tidak.

-          Memotivasi Anggota Saluran
Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk pemberian kompensasi dan motivai, yaitu :
1.      Upah langsung
2.      Komisi langsung
3.      Kombinasi upah dan komisi
4.      Bonus

-          Evaluasi Anggota Saluran
Penilaian unjuk kerja tenaga saluran merupakan hal yang kompleks, karena tenaga saluran dan wilayah kerjanya adalah berlainan situasi. Perusahaan memperoleh informasi tentang mereka melalui berbagai cara. Yang utama adalah melalui laporan penyaluran dilengkapi dengan data pribadi tenaga saluran, tanggapan maupun keluhan pelanggan, survei konsumen dan wawancara langsung. Masing-masing tenaga saluran mempunyai kewajiban menulis laporan kerjanya melalui rencana tugas yang akan dilakukan serta laporan kunjungan.
Laporan tersebut akan dinilai dan dievaluasi oleh manajemen melalui tiga metode :
1.      Perbandingan antar tenaga saluran
2.      Perbandingan dengan hasil masa lalu
3.      Dan wawancara terhadap kemampuan tenaga saluran terhadap penguasaan pengetahuan perusahaan, produk, pelanggan, pesaing, wilayah penjualan dan tanggung jawabnya.

2.5  KEBIJAKAN PUBLIK

   Segala sesuatu yang dimaksud adalah setiap aturan dalam kehidupan bersama, baik itu hubungan antarwarga maupun warga dengan pemerintah.

Kebijakan publik biasanya dituangkan dalam peraturan perundang-undangan seperti undang-undang (UU), peraturan presiden, dan peraturan daerah (perda) merupakan bentuk-bentuk kebijakan publik. Kebijakan publik atau kebijakan umum merupakan program-program yang diterapkan oleh pemerintah dalam arti luas untuk mencapai tujuan masyarakat. Dengan kata lain, kebijakan publik adalah suatu keputusan - keputusan dari lembaga yang berwenang atau pemerintah yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Seperti kebijakan tentang tarif dasar listrik, tarif telepon, harga BBM, dan tarif bus kota.

1.      Macam-Macam Kebijakan Publik

a.       Kebijakan Umum Ekstraktif
Kebijakan umum ekstraktif adalah penyerapan sumber-sumber materiil dan sumber daya manusia yang ada di masyarakat. Seperti pemungutan pajak dan tarif, iuran dan retribusi dari masyarakat, dan pengolahan sumber alam yang terkandung dalam wilayah negara
b.      Kebijakan Umum Distributif
Kebijaka2 n umum distributif adalah pelaksanaan distrubusi dan alokasi sumber-sumber kepada masyarakat. Distribusi berarti pembagian secara relatif merata kepada semua anggota masyarkat, sedangkan alokasi berarti yang mendapat bagian cenderung kelompok atau sektor masyarakat tertentu sesuai dengan skala prioritas yang ditetapkan atau sesuai dengan situasi yang dihadapi pada waktu itu.
c.       Kebijakan Umum Regulatif
Kebijakan umum regulatif adalah pengaturan perilaku anggota masyarakat. Kebijakan umum yang bersifat regulatif merupakan peraturan dan kewajiban yang harus dipatuhi oleh warga masyarakat dan para penyelenggara pemerintahan negara

2.      Fungsi Kebijakan Publik
- Menciptakan ketertiban dalam masyarakat demi kelancaran pelakanan kebijaksanaan ekstraktif dan distributif
- Menjamin hak asasi warga masyarakat dari penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan ataupun kelompok dominan di masyarakat.

3.      Perumusan Kebijakan Publik
-          Proses Input                : Proses input merupakan proses masukan yang terdiri atas tuntutan, kritikan ataupun dukungan yang berasal dari masyarakat.
-          Pengolahan Input        : Tuntuan, kritikan, ataupun dukungan yang ada akan diklasifikasikan satu per satu menjadi rekomendasi. Setelah itu input akan dibahas oleh pembuat kebijakan seperti peemrintah, DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, tokoh masyarakat, atau tokoh agama. Hasil pembahasan oleh pembuata kebijakan tersebut akan menghasilkan suatu keputusan yang akan menjadi suatu kebijakan.
-          Proses Output             : Hasil keputusan yang telah menjadi kebijakan publik yang jika diimplementasikan atau dilaksanakan oleh seluruh masyarakat. Hasil pelaksanaan kebijakan tersebut akan dievaluasi kembali untuk perbaikan atau penyempurnaan kebijakan selanjutnya.


2.6  KEPUTUSAN DISTRIBUSI
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer pemasaran akan selalu berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan penuh dengan ketidak pastian. Keputusn yang diambil terutama menyangkut masalah :
·         Penetapan harga
·         Produk
·         Distribusi
·         Promosi
Pengambilan keputusan tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lingkungan ekstern seperti : demografi, kondisi perekonomian, kebudayaan, persaingan dan sebagainya. Semua ini berada diluar pengawasan manajer.

Analisa Tradisional
            Keputusan-keputusan yang rasional menghendaki adanya proses keputusan yang selaras dan logis. Metode analisa tradisional dapat membantu sebagai pendekatannya. Metode analisa tradisional terdiri atas lima tahap, yaitu :
1.    Mendefinisikan masalah
Manajer yang baik harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah dan kesempatan lebih awal. Agar analisa yang dilakukan dapat lebih efektif maka manajer harus memiliki arah yang benar.
2.    Merumuskan berbagai alternatif
Manajer harus menentukan berbagai alternatif penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi. Salah satu alternatif yang hampir selalu ada yaitu tidak melakukan apa-apa. Ini merupakan alternatif yang sulit diukur atau dibandingkan dengan alternatif lainnya.
3.    Menganalisa Alternatif
Faktor-faktor yang diperlukan unuk menilai alternatif harus dikumpulkan dan diatur rapi. Beberapa faktor mungkin tidak dapat diperoleh dan faktor lainnya mungkin akan tidak berguna karena terlalu mahal. Dengan suatu analisa manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan pernyataan untuk menentukan kebaikan maupun keburukannya.
4.    Mengusulkan suatu penyelesaian
Setelah melampaui tahapan tadi maka manajer dapat menyarankan suatu penyelesaian yang logis.
5.    Menyarankan rencana tindakan
Pada waktu mengambil keputusan, suatu rencana tindakan untuk melaksanakan keputusan tersebut harus ditentukan. Rencana tindakan ini mungkin dapat menemukan beberapa faktor penting yang belum dimasukkan didalam analisa.

Menggunakan Marketing Mix untuk Pengambilan Keputusan
            Pengambilan keputusan di bidang pemasaran selalu berkaitan dengan varibel-variabel marketing mix.
·         Pengenalan faktor pasar dalam marketing mix
Tekanan utama dari marketing mix adalah pasar karena pada akhirnya produk yang ditawarkan oleh perusahaan diarahkan kesana.
·         Hubungan antara keputusan tentang harga, promosi dan distribusi dengan variabel-variabel tentang produk
Produk tersebut membawa pengaruh penting terhadap keputusan-keputusan mengenai harga, promosi dan distribusi, karena terikat pada harga produksi, peralatan dan proses pembuatannya, juga dalam hal promosi yang tergantung pada manfaat dan segi penawarannya.
·         Pengaruh usaha Perusahaan dan saingan terhadap volume penjualan
Semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix untuk penawaran yang ada, akan semakin besar pula penjualannya. Bagaimanapun, persentase yang lebih besar dari penjualan total perusahaan akan bertambah dengan adanya usaha marketing mix yang lebih besar.
·         Efektivitas Marketing Mix Perusahan dalam hubungannya dengan volume penjualan
Seberapa jauh efektivitas pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan terhadap volume penjualannya.
·         Marketing Mix untuk beberapa jenis produk (dan Jasa)
Marketing mix yang diterapkan pada setiap jenis produk adalah berbeda. Volume penjualan dan laba dapat dimaksimumkan jika marketing mixnya sesuai dengan penawaran perusahaan.

Sebuah model untuk mengambil keputusan
            Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mengambil keputusan secara efektif tentang produk. Faktor-faktor tersebut merupakan bagian atau elemen yang ada dalam sebuah model untuk mengambil keputusan tentang produk.
Elemen yang dimaksud adalah :
1.    Analisa pasar
Pengambilan keputusan tentang produk diawali dengan menganalisa pasarnya. Analisa pasar ini membuka kesempatan untuk memperkenalkan produk baru yang menguntungkan
2.    Memonitor lingkungan
Dengan sumber-sumber yang terbatas dan terpengaruh oleh faktor-faktor lingkungan, perusahaan harus berusaha memanfaatkan secara penuh kesempatan yang ada. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud adalah faktor lingkungan ekstern seperti : Demografi, kondisi perekonomian, sosial dan kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan
3.    Menentukan tujuan produk
Tahap ini berupa menentukan tujuan khusus setiap penawaran. Umumnya tujuan ini dikaitkan dengan masalah-masalah seperti :
·         Pengembangan investasi
·         Laba
·         Market share atau volume penjualan.
4.    Menentukan Marketing mix
5.    Penerapan keputusan-keputusan Marketing Mix
Keputusan tersebut dapat dilaksanakan dengan menentukan : Apa, siapa, mengapa, bagaimana, Kapan, dimana.
6.    Mengadakan Prosedur Pengawasan
Sistem pengawasan perlu diadakan dalam manajemen produk dan merupakan tahap terakhir. Tahap tersebut adalah :
·         Memilih kriteria pengawasan
·         Pengukuran kriteria
·         Penentuan standard kerja
·         Memonitor kejadian
·         Membandingkan hasil dengan standard

2.7  Manajemen Distribusi Fisik

Manajemen distribusi fisik (physical distribution management) adalah memastikan produk tersebut sampai pada tempat yang benar dan pada waktu yang tepat. Distribusi fisik melibatkan perencanaan, dan pengendalian aliran fisik bahan dan barang akhir dari titik awal ke titik pemakai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mendapatkan keuntungan. Physical distribution mempunyai makna penyaluran barang jadi sejak pesanan diterima sampai barang tersebut dikirimkan kepada konsumen.

2.8  Manajemen Logistik

Menurut Ballaou (1985), management logistik adalah manajemen dari seluruh aktivitas pergerakan-penyimpanan (move store) dan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan titik-titik pengumpulan/ asal (point of acquisition) dan titik-titik konsumsi/ tujuan (point of consumption).
Bowersox, 1995 menyatakan bahwa dalam arti luas ruang lingkup logistik meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan pergerakan (barang) dari, ke, dan di antara fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan.
Dengan demikian, logistik atau logistic business mempunyai pengertian yang lebih luas yaitu tidak hanya membahas penyaluran barang dari perusahaan kepada konsumen tetapi juga menyangkut penyaluran bahan baku dari pemasok ke perusahaan yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Dari bagan tersebut, terlihat bahwa, physical distribution management mempunyai hubungan yang erat dengan transportasi, perencanaan distribusi, pembelian, proses pesanan, pengendalian persediaan dan pergudangan.


2.9  Penjualan eceran
Eceran atau disebut pula ritel adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis.
3        Jenis pengeceran
·         Produk makanan
·         Prabot rumah tangga
·         Elektronik konsumen
·         Alat olahraga
·         Alat kantor
·         Alat kesehatan
·         Pakaian dan barang tenunan lainnya

2.9.1        Keputusan Pemasaran Pengecer
Merupakan strategi yang dapat dipakai pengecer untuk marketisasi diri mereka, serta menangkap nilai dari pelanggan. Banyak perubahan terjadi, maka strategi berikut dapat dimanfaatkan untuk memudahkan pengecer dalam mempertahankan bisnisnya. Yaitu :
a.      Keputusan pasar sasaran dan positioning
Positioning dan keputusan pasar sasaran utamanya untuk menghindari persaingan tidak logis, seperti yang dicontohkan whole foods di awal tulisan.
b.      Pilihan produk
Pemutusan tiga variabel produk utama. Antaranya pilihan produk, bauran pelayanan dan atmosfer toko.
c.       Layanan, harga, promosi dan tempat
Kebijakan harga yang harus disesuaikan dengan sasaran pasar, begitu juga dengan pemilihan sarana promosi yang masuk akal dan logis serta efektif. Lalu pemilihan tempat yang menyesuaikan dengan tipikal toko, dan kedekatan dengan pelanggan.

Pilihan Produk
Setelah menetapkan sasaran pasar,langkah kemudian adalah menetapkan posisi produk dipasar. Ada beberapa pilihan strategi merancang posisi produk :
1.      Posisi berdasarkan atribut produk
2.      Posisi berdasarkan pada manfaat produk
3.      Posisi yangberdasarkan penggunaan produk
4.      Posisi berdasarkan pemakai produk
5.      Posisi yang membedakan langsung dengan pesaing




Keputusan layanan
Produk dapat dibedakan menurut pelayanan yang bisa diberikan kepada pelanggan, meliputi : pengiriman barang ke pelanggan, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi, perbaikan dan pelayanan yang lain.

Keputusan Harga
Harga yang sudah ditetapkan, sering kali perlu disesuaikan karena perubahan yang terjadi pada lingkungan pemasaran. Kebijakan harga perlu diambil untuk melakukan antisipasi perubahan-perubahan tersebut. Penyesuaian harga (administered pricing) perlu mempertimbangkan fleksibelitas, siklus produk, potongan harga (discount), jarak geografis antara penual dan pembeli, product mix, serta harga psikologis pelanggan.

Keputusan tempat
Strategi keputusan pemasaran pengecer meliputi beberapa pilihan, yaitu :
1.      SUPERSTORE
2.      SUPERMARKET
3.      FACTORY OUTLET
4.      DEPARTEMENT STORE
5.      ETC.

2.9.2        Masa Depan Pengeceran
Masa depan yang dihadapi akan kembali kepada bagaimana pengecer mengantisipasinya. Beberapa tantangan ini antara lain :
a.            Bentuk eceran baru dan sikus hidup eceran yang lebih pendek
b.            Pertumbuhan pengeceran non-toko
c.            Konvergensi eceran
d.           Kebangkitan mega pengecer
e.            Teknologi eceran yang semakin penting
f.             Ekspansi global pengecer besar
g.            Toko ecera sebagai komunitas dan tempat berkumpul.
Secara sederhana tantangan yang akan dihadapi pengecer akan semakin menantang dan semakin membuka peluang untuk dapat sendirian mengangkangi pasar, dan inilah yang mungkin terjadi jika tidak ada langkah-langkah yang di persiapkan pengecer.

2.9.3        Pedagang Besar (Wholesaler)
Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa merubah bentuk dan tanggungjawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Wholesaling adalah aktifitas-aktifitas seseorang yang menjual ke Retailer dan penjual lain atau ke industri, institusional, dan pengguna komersial, tetapi tidak menjual ke konsumen akhir dalam jumlah besar.
Wholesaler adalah perusahaan yang fungsi utamanya menyediakan aktifitas wholesaling
Aktifitas-aktifitas wholesaling :
       Gathering & penyediaan informasi
       Membeli & menjual
       Grading
       Storing
       Transporting
       Financing
       Pengambilan Resiko
2.9.4        KEPUTUSAN PEMASARAN PEDAGANG BESAR
• Keputusan Pasar Sasaran dan Positioning
Seperti pengecer, pedagang besar harus mendefinisikan pasar sasaran mereka dan posisi mereka sendiri secara efektif. Mereka dapat memilih kelompok sasaran berdasarkan ukuran pelanggan (hanya pengecer besar), berdasarkan jenis pelanggan (hanya toko makanan sehari-hari), berdasarkan kebutuhan akan layanan (para pelanggan yang membutuhkan kredit), atau factor-faktor lain. Pedagang besar dapat mengidentifikasi pelanggan yang lebih menguntungkan, mendesain tawaran yang lebih kuat, dan membangun hubungan yang lebih baik kepada pelanggan. Pedagang besar dapat mengusulkan sisitem pemesanan ulang otomatis, membentuk sistem pelatihan dan konsultasi manajemen, atau bahkan mensponsori rantai sukarela. Mereka dapat menghambat para pelanggan yang kurang menguntungkan dengan mensyaratkan pesanan yang lebih besar atau menambahkan biaya layanan atas pesanan kecil.
• Keputusan Bauran Pemasaran
Seperti pengecer, pedagang besar juga harus memutuskan pilihan produk dan layanan, harga, promosi, serta tempat. “Produk” pedagang besar adalah pilihan produk dan jasa yang ia tawarkan. Harga juga merupakan keputusan pedagang besar yang penting. Pedagang besar biasanya mengambil mark-up atas biaya pokok penjualan dengan presentase standar.
Promosi juga merupakan hal yang penting bagi kesuksesan pedagang besar, kebanyakan pedagang besar tidaklah sadar-promosi. Mereka menggunakan pemasangan iklan perdagangan, promosi penjualan, penjulan pribadi, dan hubungan masayarakat kebanyakan secara acak-acakan dan tidak terencana. Mereka seharusnya menyusun strategi promosi yang menyeluruh dan memanfaatkan lebih banyak program dan materi promosi pemasok sehingga program promosi mereka dapat berjalan sesuai rencana. Akhirnya,
tempat juga penting karena pedagang harus memilih lokasi dan fasilitas mereka secara seksama. Pedagang besar biasanya bertempat di wilayah dengan sewa dan tarif pajak yang rendah, dan cenderung menginvestasikan sedikit uang dalam bangunan, peralatan, dan sistem mereka. Sebagai akibatnya, penanganan bahan bakudan sistem pemrosesan pesanan sering ketinggalan jaman. Namun, pedagang besar modern mengadaptasikan layanan mereka terhadap kebutuhan pelanggan sasaran dan mancari metode pengurangan biaya penyelenggaraan kegiatan bisnis.


Ø  TREN PENJUALAN PERDAGANGAN BESAR

Ketika industri perdagangan besar yang berkembang pesat bergerak menuju abad ke-21, industri itu menghadapi banyak tantangan. Industri itu tetap rapuh terhadap tren yang paling bertahan lama di 1990-an. Pedagang besar yang progresif secara terus-menerus mencari cara yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pemasok dan pelanggan sasaran mereka yang terus bertambah. Mereka menyadari bahwa, dalam jangka panjang satu-satunya alasan untuk tetap bertahan hidup adalah penambahan nilai dengan meningkatkan efisiensi dan efektifitas saluran pemasaran secara keseluruhan. Untuk mencapai sasaran itu, mereka harus terus-menerus meningkatkan layanan dan mengurangi biaya.
Ekspansi geografis akan mensyaratkan bahwa distributor mempelajari cara bersaing secara efektif di wilayah yang lebih luas dan beragam. Pedagang besar yang bertahan hidup akan tumbuh lebih besar, terutama melalui akuisisi, merger, dan ekspansi geografis. Tren menuju integrasi vertikal itu, di mana pabrikan berusaha mengendalikan pangsa pasar dengan memiliki perantara pemasaran yang menjual barang mereka ke pasar tetap kuat
Pedagang besar akan terus meningkatkan layanan yang mereka berikan kepada para pengecer (penetapan harga eceran), pemasangan iklan koperasi, laporan informasi pemasaran dan manajemen, layanan akuntan, transaksi online, dan lain-lain. Pedagang besar yang tidak menemukan cara-cara yang efisien untuk menyampaikan nilai kepada pelanggannya akan segera tersingkir. Namun peningkatan penggunaan sistem komputer, otomatisasi, dan internet akan membantu padagang besar menahan biaya pemesanan, pengiriman, dan pemeliharan inventori, yang meningkatkan secara tajam produktivitas mereka. 










BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dari semua pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya membahas tentang bagaimana sistem pemasaran melalui saluran dstribusi, serta bagaimana kondisi pemasaran secara pengecer maupun perdagangan besar dengan keputusan-keputusan serta jenis dan sifatnya masing-masing. Bahkan sampai membahas tentang bagaimana masa depan atau kelangsungan dari sistem pemasaran tersebut berdasarkan tipe-tipe nya.

3.2  Daftar Pustaka

Sumber :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar